Judul Buku : Heal Yourself
Penulis : Novie Ocktaviane Mufti
Penerbit : CV. IDS
Tebal buku : XVII + 268
Buku
"Heal Yourself" ini membantu kamu untuk berdamai dengan luka &
memberi pemahaman pada setiap masalah dari sisi psikologi Islam. Bahasa
yg ringan dan mudah dipahami akan memudahkan pembaca menerapkannya dlm
proses penyembuhan luka. Buku ini bisa menjadi teman berjuangmu untuk
menyembuhkan luka 🤗.
Setelah membaca buku ini, jadi merasa
bahwa masih ada orang yg memahami perasaan & membaca sudut pandang
pemikiran saya. Sehingga saya menjadi lebih percaya diri untuk segera
bangkit dari luka. Tulisan yang paling membekas di hati saya ada di
halaman 133 sampai 141. Selain itu, penulis juga menjelaskan setiap
persoalan & emosi dari segi psikologi Islam. Hal itu semakin
menambah wawasan saya ttg psikologi Islam. Oh iya, penulis juga
memberikan tips untuk berdamai dengan luka lho🤗
Buku ini sangat
saya rekomendasikan untuk dibaca agar kita bisa memahami setiap emosi
diri sendiri dan orang disekitar. Sehingga kita bisa menjaga setiap
perkataan & sikap agar tidak menimbulkan luka di hati orang lain.
Buku ini bisa didapatkan di @langitlangit.yk
#healyourself #langitlangityk #novieocktavia #bookstagram #reviewbuku #literasiindonesia #psikologiislam
Beberapa luka batin tak jarang disebabkan oleh orang terdekat, seperti keluarga, teman, atau bahkan sahabat. Entah disebabkan oleh kesalahpahaman atau kurangnya komunikasi. Begitu pula yang terjadi kepada saya sekitar 6 hari yang lalu. Saya terlalu berlarut dalam kesedihan karena telah ditinggalkan oleh seseorang yang pernah berkomitmen untuk menjalin hubungan ke jenjang yang lebih serius. Hal tersebut yang mungkin penyebab terjadinya adanya kesalahpahaman antara saya dengan ayah. Malam itu, saya dan ibu sedang membicarakan dia yang telah menyakiti hati saya, sebut saja si X. Tanpa sadar ayah mendengar cerita kami. Beliau pun langsung menegur ibuku yang terkesan malah menyulut api amarahku kepada si X. Selain itu, ayah pun memarahiku karena terlalu larut dalam kesedihan dan akhir-akhir ini terlalu sering marah. Beliau juga menyalahkan saya atas semua yang terjadi. Padahal saya jelas-jelas tak bersalah, justru perbuatan si X lah yang salah. Hati saya sangat terluka ketika mende...

Komentar
Posting Komentar