Ikhtisar Kajian
Selasa, 20 Februari 2018
*KENAPA HARUS ISTRI?* (Kitab Tuhfatul ‘Arusyain)
Kenapa dalam pembahasan bab pernikahan begitu banyak membahas perempuan dibanding laki-laki?
Pahamilah saudari-saudariku, Allah berfirman dalam surah At-Taubah ayat 128
لَـقَدْ جَآءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
_"Sungguh, telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, *(dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu*, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman."_
Tidak ada manusia yang lebih mencintai diri kita daripada cintanya Rasulullah ﷺ, bahkan lbh besar daripada cinta orangtua kita kepada kita. Rasulullah pun lebih mencintai kita daripada keluarga beliau sendiri. Bahkan Rasulullah ﷺ menjelang wafat pun berulang berpesan kepada para sahabat, _”aku wasiatkan agar kalian berbuat baik kepada perempuan..”_.
Saat Rasulullah Isro' Mi'roj, beliau diperlihatkan penduduk neraka adalah kaum perempuan. Maka pembahasan-pembahasan terperinci mengenai perempuan sesungguhnya merupakan “petunjuk teknis” agar perempuan tidak terjerumus dalam api nereka.
Banyak kaum wanita yang masuk ke dalam neraka karena beberapa perkara yang kebanyakan dilalaikan oleh kaum wanita, diantaranya :
1. *Urusan Shalat*. Banyak kaum perempuan yang lalai mengerjakannya dan mengundur-undur sholat karena hobi serta aktifitas mereka, lalu tiba masa haid mereka dan mereka tidak mengganti sholat yang mereka tinggalkan tersebut. Banyak kaum perempuan yang menjadikan hal semacam itu sebagai kebiasaan dan meremehkannya.
2. *Menjaga kemaluan dan kehormatan dirinya*. Bisa jadi dari tatacara berpakaiannya, begitu banyak perempuan tidak menutup auratnya dengan sempurna dengan dalih menutup keburukan akhlak dahulu kemudian berhijab. Padahal menutup aurat adalah wajib bagi setiap muslimah dan seiring berjalan waktu akhlak akan turut mengimbangi kebaikan dari menutup aurat. Apabila wanita tak menutup auratnya, maka ia akan menjadi pintu kemaksiatan bagi kaum lelaki. An-Nur ayat 31, Allah SWT berfirman:
وَقُلْ لِّـلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَـضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ......
_"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka... "_
Al-Ahzab 59, Allah SWT berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّ ۗ ذٰلِكَ اَدْنٰۤى اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
_"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."_
Pakaian sesuai syariat menuntut diri agar berperilaku dengan baik. Maka akan membuat perbedaan akhlak antara orang yg sudah berpakaian sesuai syariat dengan yg tidak.
3. *Ketaataan pada suaminya*. Banyak diantara kaum perempuan/istri tak bersyukur / Kufur Nikmat atas pemberian suami, membentak suami, berbuat melampaui fitrah dengan mengatasnamakan hak emansipasi wanita.
Perempuan yang menjaga tiga hal tersebut maka mendapat jaminan masuk ke dalam surga, (dalam riwayat lain) dari pintu mana saja yg dia inginkan.
Maka kaum Perempuan harusnya merasa bahagia, bersyukur karena telah diperhatikan oleh Rasulullah ﷺ dengan sangat rinci terkait kehidupan mereka.
_”Siapa saja perempuan yang taat kepada suami dan wafat terlebih dahulu dan Suami ridlo maka dia masuk surga Allah ﷻ. “_ (hadits)
*Secara tekstual hadist ini memang tertuju untuk perempuan, namun selain itu juga menyiratkan pemahaman bahwa suami berkewajiban mendidik istri agar sang istri bisa melakukan perbuatan-perbuatan yang bisa mengundang ridlo Allah dan suami.
*Riwayat Kisah*
Ada sepasang suami istri yg hidup di jaman Rasulullah. Mereka berdua tinggal bersama ayah dari sang istri di sebuah rumah bertingkat, dimana Ayahnya beristirahat di bawah, sementara suami istri tsb berada di lantai dua. Suatu hari, suaminya hendak pergi keluar selama beberapa hari dan berpesan kpd istrinya untuk tidak turun ke bawah dan melarangnya pergi apapun yg terjadi nantinya. Pergi lah sang suami dan meninggalkan istri dan ayahnya di rumah. Ternyata, ayah dari istrinya didapati sedang terbaring sakit. Kemudian sang istri meminta tolong pelayannya untuk menyampaikan pesan kepada Rasulullah saw. guna diijinkan untuk keluar dr kamar merawat ayahnya yg sedang sakit. Rasul pun menjawab, "Patuhi perintah suamimu!". Sang istri yg mendapat pesan balasan dari Nabiyullah Muhammad pun mengikuti perintah Nabi. Sampai di suatu hari, Ayah sang istri pun wafat. Kemudian sang istri dari suami tsb kembali mengirim pesan kpd Rasul melalui pelayannya. Lagi2 Nabi Muhammad menjawab, "Patuhi perintah suamimu!". Hingga sang Ayah ini hendak dikuburkan, sang istri pun kembali meminta ijin kpd Rasul namun lagi2 Rasul menjawab dgn jawaban yg sama yakni agar sang istri tetap menuruti perintah/pesan suaminya.
Setelah pemakaman ayah dari perempuan tsb, Rasul meminta tolong kpd seseorang untuk memberikan kabar kepada sang istri tsb bahwa Allah telah menghapuskan seluruh dosa dari Ayahnya sebab sang istri tsb sangat patuh/taat pada perintah/pesan suaminya. Kesetiaan sang istri mematuhi/menaati perintah/pesan dari suaminya merupakan kebaikan di mata Allah yang menjadi sebab Allah membalasnya dgn mengampuni seluruh dosa2 dari ayahnya selama hidup di dunia.
Allah mengampuni ayahnya karna ketaan anaknya pada suaminya.
____________
Maka hendaknya sang Istri ;
1. Menjaga diri, menjaga anak2, menjaga rumah.
2. Tidak keluar tanpa izin suami.
3. Qonaah dengan pemberian suami/tidak menuntut berlebihan sesuatu yang memberatkan suami.
4. Menjaga harta suami.
5. Memberikan pelayanan terbaik untuk suaminya.
6. Mendahulukan keperluan suaminya dari pada dirinya.
7. Menjaga kebersihan dihadapan suaminya.
8. Selalu mempersiapkan diri jika sewaktu2 suami memerlukan dirinya.
9. Tak membanggakan kecantikan dan kekayaannya dihadapan suaminya.
10. Selalu menyambut suami dengan gembira.
11. Masa bakti belum berhenti saat suami wafat hingga masa Iddah ( 4bulan 10). Pada Masa iddah menghindari wewangian dan memperindah diri.
Kalau suami bertanggung jawab atas kepemimpimannya terhadap keluarganya/ seluruhnya,
Kalau istri bertanggungjawab atas apa yg telah diberikan suami terhadapnya.
Sebaik baik suami adalah yg mengerti keadaan isteri tanpa isteri perlu memberitahu keadaannya.
Tak Halal seorang isteri berpuasa saat suami sedang ada di rumah, mempersiapkan barangkali suami sedang ada hajat. Intinya seorang istri tak halal melakukan aktivitas yg membuat tidak nyaman Suaminya.
Betapa Rasulullah mencintai Umatnya, Rasulullah tidak tega menhatakan haram haram kepada Umatnya. Rasulullah tidak tega mengatakan masuk neraka masuk neraka, sehingga Rasulallah sangat berhati2 dalam menyampaikan.
----------------
*Rukun wudhu (mazhab imam syafi'i) ada 6:*
1. Niat
2. Membasuh Wajah
3. Membasuh Tangan
4. Mengusap Kepala
5. Membasuh Kaki
6. Tertib - sesuai urutan
*Rukun Nikah (Madzhab Syafi'i) ada 5:*
1.Adanya mempelai laki2.
2.Adanya mempelai perempuan.
3. Dua saksi laki2.
4.Wali dari perempuan
5.Ijab Qobul/Sighoh.
Adapun Mahar itu bukan Rukun, tetapi kewajiban Suami yang harus diberikan kepada Istri
__________
(Materi “Apakah Pahala itu?”)
Ajrun/Pahala adalah suatu balasan atas sebuah perbuatan baik.
Berikut beberapa perbuatan baik yang ringan namun berpahala besar:
1. Berdoa setelah mendengarkan adzan, pahalanya mendapat Syafaat Rasulullah
2. Doa setelah Wudlu setelah wudlu dengan sempurna, dibukakan Pintu Pintu Surga yg 8. Wudlu yg sempurna itu menyertakan Sunnah2.
Tidak ada yg kecil jika dilakukan terus menerus :)
Sumber : Grup WA Kajian Masjid Ulul Azmi Surabaya
Selasa, 20 Februari 2018
*KENAPA HARUS ISTRI?* (Kitab Tuhfatul ‘Arusyain)
Kenapa dalam pembahasan bab pernikahan begitu banyak membahas perempuan dibanding laki-laki?
Pahamilah saudari-saudariku, Allah berfirman dalam surah At-Taubah ayat 128
لَـقَدْ جَآءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
_"Sungguh, telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, *(dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu*, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman."_
Tidak ada manusia yang lebih mencintai diri kita daripada cintanya Rasulullah ﷺ, bahkan lbh besar daripada cinta orangtua kita kepada kita. Rasulullah pun lebih mencintai kita daripada keluarga beliau sendiri. Bahkan Rasulullah ﷺ menjelang wafat pun berulang berpesan kepada para sahabat, _”aku wasiatkan agar kalian berbuat baik kepada perempuan..”_.
Saat Rasulullah Isro' Mi'roj, beliau diperlihatkan penduduk neraka adalah kaum perempuan. Maka pembahasan-pembahasan terperinci mengenai perempuan sesungguhnya merupakan “petunjuk teknis” agar perempuan tidak terjerumus dalam api nereka.
Banyak kaum wanita yang masuk ke dalam neraka karena beberapa perkara yang kebanyakan dilalaikan oleh kaum wanita, diantaranya :
1. *Urusan Shalat*. Banyak kaum perempuan yang lalai mengerjakannya dan mengundur-undur sholat karena hobi serta aktifitas mereka, lalu tiba masa haid mereka dan mereka tidak mengganti sholat yang mereka tinggalkan tersebut. Banyak kaum perempuan yang menjadikan hal semacam itu sebagai kebiasaan dan meremehkannya.
2. *Menjaga kemaluan dan kehormatan dirinya*. Bisa jadi dari tatacara berpakaiannya, begitu banyak perempuan tidak menutup auratnya dengan sempurna dengan dalih menutup keburukan akhlak dahulu kemudian berhijab. Padahal menutup aurat adalah wajib bagi setiap muslimah dan seiring berjalan waktu akhlak akan turut mengimbangi kebaikan dari menutup aurat. Apabila wanita tak menutup auratnya, maka ia akan menjadi pintu kemaksiatan bagi kaum lelaki. An-Nur ayat 31, Allah SWT berfirman:
وَقُلْ لِّـلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَـضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ......
_"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka... "_
Al-Ahzab 59, Allah SWT berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّ ۗ ذٰلِكَ اَدْنٰۤى اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
_"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."_
Pakaian sesuai syariat menuntut diri agar berperilaku dengan baik. Maka akan membuat perbedaan akhlak antara orang yg sudah berpakaian sesuai syariat dengan yg tidak.
3. *Ketaataan pada suaminya*. Banyak diantara kaum perempuan/istri tak bersyukur / Kufur Nikmat atas pemberian suami, membentak suami, berbuat melampaui fitrah dengan mengatasnamakan hak emansipasi wanita.
Perempuan yang menjaga tiga hal tersebut maka mendapat jaminan masuk ke dalam surga, (dalam riwayat lain) dari pintu mana saja yg dia inginkan.
Maka kaum Perempuan harusnya merasa bahagia, bersyukur karena telah diperhatikan oleh Rasulullah ﷺ dengan sangat rinci terkait kehidupan mereka.
_”Siapa saja perempuan yang taat kepada suami dan wafat terlebih dahulu dan Suami ridlo maka dia masuk surga Allah ﷻ. “_ (hadits)
*Secara tekstual hadist ini memang tertuju untuk perempuan, namun selain itu juga menyiratkan pemahaman bahwa suami berkewajiban mendidik istri agar sang istri bisa melakukan perbuatan-perbuatan yang bisa mengundang ridlo Allah dan suami.
*Riwayat Kisah*
Ada sepasang suami istri yg hidup di jaman Rasulullah. Mereka berdua tinggal bersama ayah dari sang istri di sebuah rumah bertingkat, dimana Ayahnya beristirahat di bawah, sementara suami istri tsb berada di lantai dua. Suatu hari, suaminya hendak pergi keluar selama beberapa hari dan berpesan kpd istrinya untuk tidak turun ke bawah dan melarangnya pergi apapun yg terjadi nantinya. Pergi lah sang suami dan meninggalkan istri dan ayahnya di rumah. Ternyata, ayah dari istrinya didapati sedang terbaring sakit. Kemudian sang istri meminta tolong pelayannya untuk menyampaikan pesan kepada Rasulullah saw. guna diijinkan untuk keluar dr kamar merawat ayahnya yg sedang sakit. Rasul pun menjawab, "Patuhi perintah suamimu!". Sang istri yg mendapat pesan balasan dari Nabiyullah Muhammad pun mengikuti perintah Nabi. Sampai di suatu hari, Ayah sang istri pun wafat. Kemudian sang istri dari suami tsb kembali mengirim pesan kpd Rasul melalui pelayannya. Lagi2 Nabi Muhammad menjawab, "Patuhi perintah suamimu!". Hingga sang Ayah ini hendak dikuburkan, sang istri pun kembali meminta ijin kpd Rasul namun lagi2 Rasul menjawab dgn jawaban yg sama yakni agar sang istri tetap menuruti perintah/pesan suaminya.
Setelah pemakaman ayah dari perempuan tsb, Rasul meminta tolong kpd seseorang untuk memberikan kabar kepada sang istri tsb bahwa Allah telah menghapuskan seluruh dosa dari Ayahnya sebab sang istri tsb sangat patuh/taat pada perintah/pesan suaminya. Kesetiaan sang istri mematuhi/menaati perintah/pesan dari suaminya merupakan kebaikan di mata Allah yang menjadi sebab Allah membalasnya dgn mengampuni seluruh dosa2 dari ayahnya selama hidup di dunia.
Allah mengampuni ayahnya karna ketaan anaknya pada suaminya.
____________
Maka hendaknya sang Istri ;
1. Menjaga diri, menjaga anak2, menjaga rumah.
2. Tidak keluar tanpa izin suami.
3. Qonaah dengan pemberian suami/tidak menuntut berlebihan sesuatu yang memberatkan suami.
4. Menjaga harta suami.
5. Memberikan pelayanan terbaik untuk suaminya.
6. Mendahulukan keperluan suaminya dari pada dirinya.
7. Menjaga kebersihan dihadapan suaminya.
8. Selalu mempersiapkan diri jika sewaktu2 suami memerlukan dirinya.
9. Tak membanggakan kecantikan dan kekayaannya dihadapan suaminya.
10. Selalu menyambut suami dengan gembira.
11. Masa bakti belum berhenti saat suami wafat hingga masa Iddah ( 4bulan 10). Pada Masa iddah menghindari wewangian dan memperindah diri.
Kalau suami bertanggung jawab atas kepemimpimannya terhadap keluarganya/ seluruhnya,
Kalau istri bertanggungjawab atas apa yg telah diberikan suami terhadapnya.
Sebaik baik suami adalah yg mengerti keadaan isteri tanpa isteri perlu memberitahu keadaannya.
Tak Halal seorang isteri berpuasa saat suami sedang ada di rumah, mempersiapkan barangkali suami sedang ada hajat. Intinya seorang istri tak halal melakukan aktivitas yg membuat tidak nyaman Suaminya.
Betapa Rasulullah mencintai Umatnya, Rasulullah tidak tega menhatakan haram haram kepada Umatnya. Rasulullah tidak tega mengatakan masuk neraka masuk neraka, sehingga Rasulallah sangat berhati2 dalam menyampaikan.
----------------
*Rukun wudhu (mazhab imam syafi'i) ada 6:*
1. Niat
2. Membasuh Wajah
3. Membasuh Tangan
4. Mengusap Kepala
5. Membasuh Kaki
6. Tertib - sesuai urutan
*Rukun Nikah (Madzhab Syafi'i) ada 5:*
1.Adanya mempelai laki2.
2.Adanya mempelai perempuan.
3. Dua saksi laki2.
4.Wali dari perempuan
5.Ijab Qobul/Sighoh.
Adapun Mahar itu bukan Rukun, tetapi kewajiban Suami yang harus diberikan kepada Istri
__________
(Materi “Apakah Pahala itu?”)
Ajrun/Pahala adalah suatu balasan atas sebuah perbuatan baik.
Berikut beberapa perbuatan baik yang ringan namun berpahala besar:
1. Berdoa setelah mendengarkan adzan, pahalanya mendapat Syafaat Rasulullah
2. Doa setelah Wudlu setelah wudlu dengan sempurna, dibukakan Pintu Pintu Surga yg 8. Wudlu yg sempurna itu menyertakan Sunnah2.
Tidak ada yg kecil jika dilakukan terus menerus :)
Sumber : Grup WA Kajian Masjid Ulul Azmi Surabaya
Komentar
Posting Komentar